Matematika Kelas 3

Fokus Pembelajaran Matematika SD Kelas 3 meliputi Membangun keterampilan mengalikan dan membagi bilangan cacah dengan berbagai macam strategi, mengurutkan serta menjumlahkan dan mengurangkan pecahan sederhana beserta memahami konsep dasarnya; Mengenal atribut dari bangun datar dan bangun ruang serta membangun pemahaman pengukuran luas daerah.

Pumpunan Matematika Kelas 3

Muatan yang harus ditekankan dan perlu dikembangkan para pelajar kelas 3 dalam proses belajar adalah pumpunan di bawah ini. Nantinya, pelajar kelas 3 mengaitkan pumpunan dengan kemampuannya bernalar, menyelesaikan masalah, berkomunikasi, membuat hubungan, sekaligus menyajikan dengan berbagai permasalahan 202 atematika yang dihadapinya.

Bilangan dan Operasinya

Membangun keterampilan mengalikan dan membagi bilangan cacah dengan berbagai macam strategi, mengurutkan serta menjumlahkan dan mengurangkan pecahan sederhana beserta memahami konsep dasarnya

Dengan menggunakan pengetahuan tentang penjumlahan serta pengurangan, pelajar mengembangkan salah satu arti dari konsep perkalian bilangan cacah sebagai penjumlahan berulang dan pembagian bilangan cacah sebagai pengurangan berulang, misalnya 3 x 4 dapat diartikan 4+4+4 dan 12:4 dapat diartikan sebagai 12-4-4-4. Pelajar juga dapat memahami dan mengembangkan konsep perkalian dengan menggunakan benda-benda konkrit, misalnya menyusun 3 baris kelereng yang masing-masing baris berisi 4 kelereng pada wadah telur, kemudian menuliskan bentuk perkaliannya sebagai 3x4 dan menghitung hasilnya. Pelajar juga bisa melakukan kegiatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, misalnya dengan menentukan jumlah ban dari 3 mobil sedan atau jumlah keseluruhan kaki yang dimiliki oleh 3 kambing. Dalam hal makna perkalian, 3 x 4 jika dimodelkan sebagai luas persegi panjang, maka dapat dimaknai sebagai 4 + 4 + 4 sekaligus 3 + 3 + 3 + 3. Artinya, pelajar yang mengartikan 3 x 4 sebagai 3 + 3 + 3 + 3, belum tentu salah. Mungkin saja, siswa menggunakan model perkalian yang sesuai.

Untuk mempermudah perhitungan pelajar memanfaatkan sifat-sifat dasar operasi hitung dalam penjumlahan dan perkalian seperti komutatif, asosiatif dan distributif, misalnya 6 x (3+5) =(6x3) + (6x5).

Begitu juga dengan memahami dan mengembangkan konsep pembagian, pelajar juga dapat menggunakan kegiatan pengambilan bola dari dalam wadah yang berisi 12 bola secara bersamaan 3 bola sekaligus sampai bola yang ada di dalam wadah habis, kemudian menuliskan bentuk pembagiannya sebagai 12 : 3 dan menghitung hasilnya. Pada akhirnya, pelajar menjelaskan makna operasi kali dan bagi, serta hubungan di antaranya (misalnya 3 × 4 = 12 maka 12 : 3 = 4 atau 12 ∶ 4 = 3).

Pengukuran

Mengenal atribut dari bangun datar dan bangun ruang serta membangun pemahaman pengukuran luas daerah

Pelajar menyebutkan atribut geometri (misalnya sisi dan titik sudut) dan sifat bangun datar dan bangun ruang (misalnya persegi mempunyai dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang, kubus mempuyai 6 sisi yang berbentuk persegi yang kongruen, alas kerucut berupa lingkaran). Pelajar memahami konsep daerah persegi berukuran 1 cm seperti satuan pada mistar (cm) kemudian pelajar memahami satuan baku luas daerah (c㎡). Melalui pengalaman ini selanjutnya pelajar mempelajari bagaimana mengukur luas daerah benda berukuran persegi panjang dengan ukuran yang sembarang. Setelah itu, pelajar memahami rumus luas daerah persegi panjang, misalnya luas persegi panjang didapat dari perkalian panjang dan lebarnya. Pelajar juga memahami bahwa untuk satuan baku luas adalah satuan persegi, misalkan ditulis c㎡, d㎡, .

Keterkaitan dengan Proses Bermatematika

Penyelesaian Masalah

Di kelas 3 ini, pelajar menyelesaikan soal rutin dan tak rutin yang melibatkan perkalian dan pembagian bilangan sampai 999. Permasalahan juga perlu melibatkan pengukuran, bangun geometri sederhana. Di kelas 3, pelajar mulai berkenalan dengan berpikir luwes atau berpikir beragam. Dalam proses menentukan hasil perkalian atau pembagian, masing-masing pelajar diajak menyampaikan cara penyelesaian versi dirinya, misalkan mencari luas dengan menggunakan benda konkrit, gambar atau algoritma tertentu (perkalian cara menyusun ke bawah atau cara panjang). Pelajar bisa memilih strategi perkalian yang menurut mereka paling mudah dan cepat. Di akhir kelas 3, pelajar diharapkan menguasai berbagai macam cara menghitung hasil perkalian dan pembagian, agar saat memasuki kelas 4, pelajar siap menjajaki konsep perkalian dan pembagian pada berbagai macam bilangan seperti pecahan biasa, pecahan campuran, desimal dan persen.

Bernalar

Pelajar membangun pemahaman bahwa menghitung hasil perkalian atau pembagian dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda tetapi hasilnya sama. Misalnya, seperti 5 x 7 = 5 x 5 + 5 x 2 = 25 + 10 = 35. Pelajar membangun kemampuan menganalisis dan memutuskan cara atau strategi mana yang harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait perkalian atau pembagian, termasuk permasalahan yang terkait luas dari suatu bangun datar. Misalnya, 125 : 5 lebih baik dimodelkan sebagai partisi/pengelompokan 125 kelereng, yakni lima kantung, masing-masing berisi 25 kelereng. Sedangkan untuk 125 : 25 lebih baik dimodelkan sebagai pengurangan berulang, yaitu 125 – 25 – 25 – 25 – 25 – 25 = 0.